Peduli itu Indah

 Di masa pandemi ini banyak sekali orang yang berkekurangan mulai dari tukang ojek, pedagang kaki lima, warteg di pinggir jalan, satpam, tukang parkir dan masih banyak lagi yang lain. Untuk membantu mereka kita bisa memberikan uluran tangan melalui pesanan online, tips atau bentuk sembako untuk mereka bertahan hidup itu saya mereka bersyukur entah itu kecil maupun besar. Saya banyak menemukan tukang grab yang sudah tua dan harus bekerja  keras menafkahi keluarga dari pagi sampai larut malam untuk mendapatkan sesuap nasi itu sudah bagi mereka. Mungkin untuk minum dan membelikan anaknya makanan kesukaan saja sudah bersyukur dan mengaturnya supaya cukup untuk beberapa hari makan dan minum. Bahkan ada saja tukang grab sambil bekerja membawa istri dan anaknya sampai mengantar barang sampai anaknya tertidur dipangkuan ibunya. Belum lagi pembantu rumah tangga yang bekerja dengan kita dan mungkin sebagai sanak saudara kita mau dari mamak maupun bapak berkekurangan. Kami memiliki satu keluarga di saat pandemi ini sangat memprihatinkan karena maktua kami sudah mempunyai 3 anak  dan 1 cucu. Di saat pandemi ini maktua kami tidak bisa keluar rumah karena ada penyakit bawaan yaitu jantung dan tidak bisa divaksinasi. Untuk meringankan maktua kami membantu mereka dengan memberikan sedikit jus buah, sembako dan uang tunai supaya mereka bisa hidup di masa pandemi ini. Saya mempunyai kakak sepupu yang sudah menikah dan memiliki dua anak. Di saat pandemi ini kakak sepupu kami tidak bisa membelikan anaknya mainan karena untuk kebutuhan hidup saja pas-pasan apalagi di kantornya diterapkan kerja dari rumah. Pastilah kakak sepupu saya menyisihkan uangnya untuk keperluan hari-hari mereka dan kebutuhan anak mereka yang masih kecil. Saya pada ulangtahun mereka berdua selalu memberikan benda yang bisa mereka gunakan sebagai kado ulangtahun. Untuk anak yang pertama saya membelikan sebuah kaos yang bergambarkan Dinousaurus dan anak tersebut senang dengan apa yang dia terima. Untuk anak yang kedua saya memberikan mainan masak-masakan dan boneka yang mirip dengan mukanya dan merekapun senang menerimanya. Terima kasih Tuhan Engkau membukakan mataku bahwa masih banyak orang yang berkekurangan, pas-pasan dan kehilangan pekerjaan mereka. Tapi di balik itu selalu ada saja orang yang melukai atau menyakiti hati mereka, tapi mereka selalu berusaha tersenyum dan menerima semua itu. Mungkin banyak yang sudah saya tolong sampai saya tidak bisa menghitungnya lagi pada saat ini. Biarlah semua orang yang berkesusahan diberikan kemudahan dan banyak orang di sekitarnya yang membantu mereka. Pasti setiap orang berbeda-beda untuk membantu dan peduli kepada orang lain dengan cara mereka masing-masing. Biarlah orang-orang yang sudah membantu orang lain itu di berkati Tuhan berlimpah-limpah dan menjadi berkat bagi banyak orang yang membutuhkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The traditional people of Borneo people